Hal itu disampaikan Menlu Iran itu seiring perang Hamas dan Israel telah memasuki hari ketujuh. Konflik ini terjadi setelah para milisi Hamas menyerbu melintasi perbatasan dari Gaza ke Israel pada hari Sabtu (7/10) lalu dan menewaskan setidaknya 1.200 orang.
Israel membalas dengan menghujani serangan udara dan artileri terhadap target-target Hamas di Jalur Gaza, menyebabkan lebih dari 1.350 orang tewas.
"Amerika ingin memberi Israel kesempatan untuk menghancurkan Gaza, dan ini adalah... kesalahan besar," kata Amir-Abdollahian, dikutip kantor berita AFP, Jumat (13/10/2023) .
Dia menambahkan: "jika Amerika ingin mencegah berkembangnya perang di wilayah tersebut, mereka harus mengendalikan Israel."
Meskipun Teheran telah lama menjadi pendukung kelompok Hamas, para pejabat Iran bersikukuh bahwa republik Islam tersebut tidak terlibat dalam serangan mendadak ke Israel hari Sabtu (7/10) lalu.
Untuk mencegah meluasnya pertempuran ke Lebanon menyusul ketegangan perbatasan dalam beberapa hari terakhir, Amir-Abdollahian tiba di Beirut, Lebanon pada Kamis (12/10) malam, setelah singgah di Baghdad, Irak.
"Keamanan dan perdamaian Lebanon penting bagi kami," kata Amir-Abdollahian setelah bertemu dengan Perdana Menteri Lebanon Najib Mikati.
"Salah satu tujuan perjalanan kami adalah untuk menekankan keamanan Lebanon," tambahnya.
Juga pada hari Jumat, Amir-Abdollahian bertemu dengan pemimpin Hizbullah, Hasan Nasrallah untuk membahas "hasil potensial" dan "posisi yang harus diambil" sehubungan dengan perkembangan terkini, demikian menurut pernyataan Hizbullah.
0 komentar:
Post a Comment